Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillah, mudah-mudahan apa yang saya
tulis bisa bermanfaat dan tidak salah informasi :D. Awalanya saya bingung mau menulis
apa disini. Awal masuk kuliah dengan matakuliah Sistem Informasi Geografis baru
berlajar sebentar sudah diberikan tugas untuk membuat blog yang berisi tentang
pembelajaran Sistem Informasi Geografis. Saya bingung harus isi apa blog ini,
dan akhirnya saya harus mencari dan membaca apa itu Sistem Informasi Geografis.
Dengan beberapa referensi dari blog lain maka saya sedikit ada pencerahan
meskipun tetap saja tidak mengerti hhahaa.
Langsung saja ke inti, supaya tidak
berbelit-belit karena sekarang juga sudah berbelit-belit :D.
Definisi
menurut para ahli Sistem Informasi Geografis sangat
berbeda-beda, tapi mugkin tujuannya sama. Dan kemungkinan besar definisi
tersebut masih akan berkembang, bertambah dan sedikir bervariasi. Hal ini
terlihat dari beberapa definisi Sistem Informasi Geografis yang telah beredar
di berbagai sumber pustaka. Berikut adalah beberapa definisi Sistem Informasi
Geografis yang telah beredar [1]:
a. Marbel
et al (1983), SIG merupakan sistem penanganan data
keruangan.
b. Burrough
(1986), SIG adalah sistem berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali
data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan
dengan pemetaan dan perencanaan.
c. Berry
(1988), SIG merupakan sistem informasi,
referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
d. Aronoff
(1989), SIG adalah suatu sistem berbasis
komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi
yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output).
Hasil akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada
masalah yang berhubungan dengan geografi.
e. Gistut
(1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung
pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi
lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut.
SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data
spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.
f. Chrisman
(1997), SIG adalah sistem yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan
lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan
informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
Sistem Informasi Geografis
dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut [2]:
a.
Data
Input
Subsistem ini bertugas untuk
mengumpulkan, mempersiapkan, dan menyimpan data spasial dan atributnya dari
berbagai sumber. Sub-sistem ini pula yang bertanggung jawab dalam
mengonversikan atau mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam
format yang dapat digunakan oeh perangkat SIG yang bersangkutan.
b.
Data
Output
Sub-sistem ini bertugas untuk
menampilkan atau menghasilkan keluaran (termasuk mengekspornya ke format yang
dikehendaki) seluruh atau sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk
softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan lain
sebagainya.
c.
Data
Management
Sub-sistem ini mengorganisasikan
baik data spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem
basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di-retrieve,
diupdate, dan diedit.
d.
Data
Manipulation & Analysis
Sub-sistem ini menentukan
informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu sub-sistem ini
juga melakukan manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsifungsi dan operator
matematis & logika) dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang
diharapkan.
Sub-sistem SIG di atas dapat
diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 1. Ilustrasi Uraian
Sub-sistem SIG
Pertama-tama
data tabel, laporan, pegukuran lapangan, peta, foto udara, radar, DEM dan data
lainnya di input ke database dan kemudian pemulihan data dan akhirnya data akan
diproses untuk management data, manipulasi data dan di analisis. Apabila proses
data gagal maka akan kembali ke database atau apabila proses berhasil maka data
outputnya akan berupa tabel, peta, laporan dan softcopy.
Komponen SIG
Menurut
John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapat beroperasi dengan
komponen- komponen sebagai berikut :
a.
Orang yang menjalankan
sistem meliputi orang yang mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh
manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG beragam,
misalnya operator, analis, programmer, database administrator bahkan
stakeholder.
b.
Aplikasi merupakan
prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya
penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay, buffer,
jointable, dsb.
c.
Data yang digunakan
dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
·
Data
posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data yang merupakan
representasi fenomena permukaan bumi/keruangan yang memiliki referensi
(koordinat) lazim berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau
hasil dari interpretasi data-data tersebut.
·
Data
atribut/non-spasial,
data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang
dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survei, data statistik
lainnya.
d. Software adalah perangkat
lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki kemampuan pengelolaan,
penyimpanan, pemrosesan, analisis dan penayangan data spasial (contoh :
ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll)
e.
Hardware, perangkat keras
yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa perangkat komputer, printer,
scanner, digitizer, plotter dan perangkat pendukung lainnya.
Selain
kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya tidak kalah penting yaitu
Metode. Sebuah SIG yang baik adalah apabila didukung dengan metode perencanaan desain
sistem yang baik dan sesuai dengan ‘’business rules’’ organisasi yang
menggunakan SIG tersebut [2].
Gambar 2. Komponen SIG
Tugas Utama SIG
Berdasarkan
desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial.
Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan
data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya
dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital. Adapun tugas utama
dalam SIG adalah sebagai berikut [2]:
a.
Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam
SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.
Proses konversi data dari peta kertas tau
foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa
melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.
b.
Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih
fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis.
Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan
informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang
dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi
yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
c.
Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi
atau manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem.
Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data
yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.
d.
Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin
besar dan jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus
dilakukan adalah menggunakan database management system (DBMS) untuk
membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data.
e.
Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan
query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG
digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.
f.
Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai
macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta
atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi
geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan
menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia.
Bidang-bidang Aplikasi
SIG
Sistem
Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan
data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek.
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi
geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat
peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang
handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam
bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak,
tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat
pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan [3].
a.
SIG
sangat efektif dalam membantu proses-proses pembentukan, pengembangan, atau
perbaikan peta mental yang telah dimiliki oleh setiap orang yang selalu
berdampingan dengan lingkungan dunia nyata.
b.
SIG
dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang effektif, menarik, dan menantang
dalam usaha-usaha untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan pendidikan
mengenai ide atau konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur
geografis yang terdapat dipermukaan bumi berikut data atribut terkait yang
menyertainya.
c.
SIG
dapat memberikan gambaran yang lengkap dan komprehensif terhadap suatu masalah
nyata yang terkait spasial permukaan bumi. Semua entitas yang dilibatkan dapat
divisualkan untuk memberikan informasi baik yang tersirat (implisit) maupun yang
tersurat (eksplisit).
d.
SIG
menggunakan baik data spasial maupun atribut secara terintegrasi hingga sistemnya
dapat menjawab baik pertanyaan spasial maupun non-spasial, memiliki kemampuan
analisis spasial dan non-spasial.
e.
SIG
memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualkan data spasial berikut
atribut-atributnya. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan
untuk merepresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan
mudah.
f.
SIG
memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan
bumi ke dalam bentuk layer, tematik, atau coverage data spasial.
Dengan layer ini permukaan bumi dapat ‘’direkonstruksi’’ kembali atau
dimodelkan ke dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi) dengan
menggunakan data ketinggian berikut layer tematik yang diperlukan.
g.
SIG
dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu
melakukan interpretasi secara manual. Dengan demikian, SIG dengan mudah dapat
menghasilkan data spasial tematik yang merupakan (hasil) turuan dari data spasial
yang lain (primer) dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya.
Demikian
sedikit pembahasan tentang Sistem Informasi Georafis, mudah-mudahan dengan saya
menulis ini bisa bermanfaat bagi pembaca, khususnya saya sendiri. Masih banyak
lagi yang harus dipelajari dari Sistem Informasi Geografis ini, mungkin lain
waktu saya akan melanjutkan lagi. Terima kasih.
Wasallamualaikum
Wr.Wb.
Komunitas Mapserver Indonesia
Referensi
"wow,tulisan anda sangat bermanfaat
BalasHapusjangan lupa kunjungi website saya:https://sites.google.com/mahasiswa.atmaluhur.ac.id/hafizzul-akbar/beranda
terimas kasih informasi nya sangat membantu
BalasHapuskunjungi juga websaya : https://sites.google.com/mahasiswa.atmaluhur.ac.id/adityawicaksono/beranda
Trimakasih ,informasinya sangat bermanfaat
BalasHapussekarang saya mengetahui Definisi" menurut para ahli Sistem Informasi Geografis serta tugas utama dan bidangnya.
Kunjungi juga Website saya :https://restuputra.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
Dan Website Kampus Saya : http://www.atmaluhur.ac.id
Trimakasih ,informasinya sangat bermanfaat
BalasHapussekarang saya mengetahui Definisi Sistem Informasi Geografis serta tugas utama dan bidangnya.
silahkan Kunjungi juga Website saya https://jmarlinton.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
Dan Website Kampus Saya : http://www.atmaluhur.ac.id
Oh SIG itu bukan hanya sekedar membahas tentang peta saja gan, akhirnya saya bisa paham dengan adanya artikel seperti ini, terimaksiah gan telah menambah wawasan saya.
BalasHapuskunjungi website saya: https://detaekabrahma.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
dan website kampus saya : http//atmaluhur.ac.id
terimaksiah telah menambah wawasan saya.artikel anda sangat beermanfaat.
BalasHapuskunjungi website saya: https://saputra.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
dan website kampus saya : http//atmaluhur.ac.id
terimakasih atas informasi data spasial pada sistem informasinya tentang Geografisnya
BalasHapuskunjungi juga webside saya : https://sites.google.com/mahasiswa.atmaluhur.ac.id/erykurniawan/beranda
dan juga webside kampus saya : http://www.atmaluhur.ac.id/
Terima kasih. artikel sangat membantu saya dalam dasar memahami GIS
BalasHapuskunjungi juga website saya : https://azazel.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
dan juga website kampus saya : http://www.atmaluhur.ac.id/
Terimkasih sangatlah bermanfaat
BalasHapusjangan lupa kunjungi website saya http://1511500086septyadiutama.blogspot.com/
an website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id
ternyata SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual.
BalasHapuskunjungi website saya : https://tasyans.mahasiswa.atmaluhur.ac.id/
dan website kampus saya : http://www.atmaluhur.ac.id
Definisi nya sangat jelas dan sangat mudah di pahami. terima kasih atas penjelasannya
BalasHapusKunjungi website saya ya https://sabri.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
Website kampus saya
http://www.atmaluhur.ac.id
Penjelasan yang sangat rinci dan baik sekali mengenai sistem informasi geografis yang dikemas dalam sebuah artikel yang menarik.
BalasHapusTerima kasih kak telah memberikan ilmu yang sangat berguna seperti ini semoga anda lebih bersemangat lagi dalam memberika ilmu yang bermanfaat lainnya.
Kita juga punya website loh kak
ini dia https://meong.mahasiswa.atmaluhur.ac.id .
Dan juga website kampus saya http://www.atmaluhur.ac.id .
Terima kasih kak :)