SEJARAH BASISDATA / DATABASE
Disusun Oleh :
Nama : Yusep
Muhamad Saefudin
NPM : 1134065
Kelas : DIV
Teknik Infprmatika 1A
Mata
Kuliah : Basisdata / Database 1
POLITEKNIK POS INDONESIA
TEKNIK INFORMATIKA
TAHUN AJARAN 2013 / 2024
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT.
Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga
penulis berhasil menyusun makalah ini yang bertema “Sejarah DATABASE / BASISDATA 1’’. Walaupun dalam proses
penyusunan makalah ini penulis mendapatkan beberapa hambatan dan masalah tetapi
dengan bantuan beberapa pihak akhir nya penulis berhasil menyusun makalah ini.
Makalah ini di buat sebagai tugas dari mata kuliah
basisdata / database di kelas D4 TI 1A, semester ganjil dan juga di gunakan sebagai pelengkap materi dari basisdata /
database itu sendiri.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, oleh karna kritik dan saran dari pembaca sangat di
harap kan dan akan di terima penulis dengan senang hati demi penyempurnaan
makalah ini di masa mendatang.
Bandung, 19 Maret 2014
Penyusun
Yusep
Muhamad Saefudin
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Basisdata ................................................................................. 6
2.2 Sejarah Perkembangan
Basisdata ......................................................... 7
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................................
19
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Database
merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari suatu organisasi.
Dengan menggunakan database, data-data yang dimiliki dapat lebih terogranisir
dengan baik, sehingga penyimpanan serta pengambilan data dapat dilakukan dengan
lebih mudah. Seiring dengan berkembangnya organisasi tersebut, jumlah data yang
disimpan juga semakin besar. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme untik
mengelolah data yang ada yaitu dengan menggunakan Database Management System (DBMS)
Salah satu DBMS yang banyak
digunakan saat ini adalah Microsoft SQL Server. Microsoft SQL Server memiliki
implementasi yang mudah, dan memiliki dukungan yang baik dalam hal dokumentasi
dan bantuan teknisi. Namun Microsoft SQL Server juga memerlukan biaya dalam hal
pembelian program dan lisensi untuk dapat dioprasikan pada organisasi.
Biaya pembelian lisensi ini dapat
menjadi kendala organisasi level menengah kebawah untuk menggunakan Microsoft
SQL Server sebagai DBMS. Organisasi pada golongan tersebut memerlukan suatu
DBMS yang handal namun dengan biaya rendah. Seiring dengan perkembangan tren
open source, saat ini telah tersedian beberapa DBMS yang handal dan dengan
biaya rendah. Beberapa DBMS yang bersifat gratis antara lain MySql, PostgreSQL.
Dua DBMS tersebut telah terkenal handal pada lingkungan open source.
Selain karena biaya lisensi, masalah
perbedaan platform juga dapat menjadi kendala bagi suatu organisasi. Ada
beberapa DBMS yang hanya dapat berjalan di platform tertentu. Misalnya DBMS
Microsoft SQL Server yang hanya dapat berjalan di platform windows. Hal ini
akan menjadi masalah jika organisasi ingin mengganti patformnya ke platform
lain.
Untuk mengatasi hal-hal di atas,
diperlukan tools yang dapat melakukan migrasi database dari suatu DBMS ke DBMS
lainnya. Tools ini nantinya dapat membuat replika database organisasi yang
menggunakan Microsoft SQL Server ke dalam DBMS MySql.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kapan
munculnya generasi pertama DBMS?
2. Siapa
yang mendesain generasi pertama DBMS?
3. Kapan
perkembangan paling pesat dari DBMS dimulai?
4. Apa
saja perkembangan yang terjadi dari tahun ke tahun?
1.3 Tujun Penulisan
1. Mengetahui
sejarah tentang database
2. Mengetahui
tentang perkembangan yang terjadi di database
3. Mengetahui
Fungsi dari database
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari
melebarnya bahasan dari tujuan yang ingin diambil, maka dibuat batasan-batasan
masalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan
tentang sejarah database
2. Menjelaskan
tentang sejarah perkembangan database
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Basisdata
Tahun
1960
Dari awal
penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus utama
aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General Electricmendesain
generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated
Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi oleh Conference
on Data System Language (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima ACM
Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer ) di tahun 1973.
Pada akhir tahun 1960-an, IBM
mengembangkan system manajemen informasi (Information Manajemen System)
DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut
model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama antara IBM dengan
perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE. System SABRE
memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer.
Tahun 1970
Pada tahun
1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu
representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980,
model relasional menjadi paradigm DBMS paling dominan. Bahasa query SQL
dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM.
SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American
National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization
(ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab menjalankan program
secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing
award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
Tahun 1980
Pada akhir
tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basisdata
dikembangkan. Penelitian dibidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful,
model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8,
dan Informix UDS) memperluas sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data
baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks. System khusus
dikembangkan banyak vendor untuk membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basisdata.
Suatu
fenomena menarik adalah munculnya enterprice
resource planning (ERP) danmanagement resource planning (MRP),
yang menambah lapisan substansial dari fitur berorientasi aplikasi pada DBMS
utama. Paket yang digunakan secara luas meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP,
dan Siebel. Paket tersebut mengidentifikasi kumpulan tugas umum (misalnya
manajemen inventori, perencanaan sumber daya manusia, dan analisis keuangan)
yang dihadapi oleh sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi
umum untuk melaksanakan tugas. Data disimpan dalam DBMS relasional. Kemudian,
lapisan aplikasi dapat disesuaikan pada perusahaan berbeda sehingga biaya
keseluruhan perusahaan menjadi lebih rendah disbanding biaya pembuatan lapisan
aplikasi dari awal. Lebih jauh, DBMS memasuki dunia internet. Saat generasi
pertama, web site menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system
operasi. Pada saat ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat
diakese melalui web browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format
jawabannya dengan menggunakan markup language semisal HTML untuk
mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basisdata menambah fitur ini
untuk DBMS mereka.
Manajemen
basisdata mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat online dan dapat
diakses melalui jaringan computer. Saat ini, bidang seperti ini diwujudkan
dalam basisdata multimedia, video unteraktif, perpustakaan
digital, proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan, proyek system obeservasi bumi
milik NASA, dan lain sebagainya.
2.2 Sejarah
Perkembangan Basisdata
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan
untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen
file tradisional. Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan
perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai
awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi
manajemen basis data.
Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data
yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu
basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara
bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak
yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data,
keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen
ini sudah terhubung dengan suatu jaringan .
Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan
perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk
mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis
data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas
basis data berbasis web sebagai salah satu strategi organisasi dalam
meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan
perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai
awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi
manajemen basis data. Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data
yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu
basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara
bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak
yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data,
keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen
ini sudah terhubung dengan suatu jaringan . Perkembangan dunia usaha semakin
meningkat ditunjang dengan perkembangan komunikasi yang mempermudah organisasi
atau perusahaan untuk mengakses data, sehingga mengubah manajemen basis data
menjadi manajemen basis data tingkat lanjut didukung dengan fasilitas data
warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai salah satu strategi
organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi. Data
Collection and Database Creation (1960s and earlier).
Database Management Systems (1970s – early 1980s)
Ø
Hierarchical and Network Database Systems
Ø
Relational Database Systems
Ø
Data modeling tools : entity relationship model, etc
Ø
Indexing and data organization techniques : b+ tree, hashing,
etc
Ø
Query language : SQL, etc
Ø
User interface, forms, and reports
Ø
Query processing and query optimizaztion
Ø
Advance Database Systems (mid-1980s-present)
Ø
Advance data models : extended relational, object oriented,
object relational, deductive
Ø
Application oriented : spatial, temporal, multimedia, active,
scientific, knowledge bases, Web-Based Database Systems (1990s – present)
Ø
XML-based database systems
Ø
Web mining Data Warehouse and Data Mining (late 1980s –
present)
Ø
Data warehouse and OLAP technology
Ø
Data mining and knowledge discovery
Data Warehousing
Konsep Data Warehousing
Konsep dasar dari data warehousing adalah informasi yang
dikumpulkan dalam suatu gudang penyimpanan dan merepresentasikan solusi untuk
pengaksesan data didalam sistem non relasional. Sehingga data warehousing dapat
disebut sebagai database yang berorientasi pada subyek, terintegrasi, mempunyai
Time Variant dan non-valitile.
Empat Karakteristik Data Warehouse
Ø Subject
oriented: Aplikasi untuk operasi perusahaan (operational system) berorientasi
pada proses (mengotomasi fungsi-fungsi dari proses bersangkutan – function
oriented). Misalnya di bank, aplikasi kredit mengotomasi fungsi-fungsi:
verifikasi lamaran dan credit checking, pemeriksaan kolateral, approval,
pendanaan, tagihan, dan seterusnya. Didalam data warehouse data-data yang
dihasilkan dari proses kredit ini, diatur kembali (dikelompokkan) dan
diintegrasikan (digabung) dengan data-data dari fungsi-fungsi lain, agar
berorientasi pada misalnya nasabah dan produk.
Ø Integrated:
Data dari macam-macam aplikasi transaksi (untuk bank misalnya: tabungan,
kredit,rekening koran) semua mengandung data nasabah, ada yang sama ada yang
spesifik (yang sama misalnya: nama dan alamat, yang spesifik misalnya: untuk
kredit ada kolateral, untuk rekening Koran ada overdraft) – didalam data
warehouse data-data yang sama harus diintegrasikan disatu database, termasuk
misalnya diseragamkan formatnya (sederhana tetapi paling sering terjadi –
aplikasi-aplikasi sering dibeli vendor berbeda, dibuat dengan/dijalankan di
teknologi berbeda-beda).
Ø Time
variant: Data warehouse menyimpan sejarah (historical data). Waktu merupakan
tipe atau bagian data yang sangat penting didalam data warehouse. Didalam data
warehouse sering disimpan macam-macam waktu, seperti waktu suatu transaksi
terjadi/dirubah/dibatalkan, kapan efektifnya,kapan masuk ke komputer, kapan
masuk ke data warehouse; juga hampir selalu disimpan versi,misalnya terjadi
perubahan definisi kode pos, maka yang lama dan yang baru ada semua didalam
data warehouse kita. Sekali lagi, data warehouse yang bagus adalah yang
menyimpan sejarah.
Ø Non-volatile:
Sekali masuk kedalam data warehouse, data-data, terutama data tipe transaksi,
tidak akan pernah di update atau dihapus (delete) Terlihat, bahwa keempat
karakteristik ini saling terkait – kesemuanya harus diimplementasikan agar
suatu data warehouse bisa efektif memiliki data untuk mendukung
pengambilan-keputusan. Dan,implementasi keempat karakteristik ini membutuhkan
struktur data dari data warehouse yangberbeda dengan database sistem
operasional.
Keuntungan dari Data Warehousing
1. Hasil yang diperoleh dari investasi lebih tinggi
2. Kompetitif
3. Meningkatkan produktivitas perusahaan
Jenis database yang tersimpan di dalam media penyimpanan data
berdasarkan
penggunaan data :
penggunaan data :
o
Database yang memiliki data sering di-update disebut data
OLTP (Online Transaction Processing). Data OLTP sering juga disebut data
operasional, mencerminkan sifat aplikasi database yang dinamik.
o
Database yang memiliki data sering digunakan untuk query
disebut DSS (Decision Support System). Data DSS sering disebut data analitikal,
mencerminkan sifat aplikasi database yang relatif statik.
Data
Operasional Data DSS
Berorientasi
pada aplikasi : data digunakan untuk proses bisnis. Sebagai contoh : sistem
perbankan dengan fileterpisah yang sudah dalam bentuk normal untuk setiap
proses bisnis.
o
Berorientasi pada subyek : data digunakan untuk subyek
bisnis, misalinformasi nasabah. Data dalam bentuk denormalisasi dimana sebuah
record dapat meliputi keseluruhan proses bisnis.
o
Data terperinci Data ringkas Struktur statik Struktur dinamik
Target operator komputer Target pengambil keputusan pada seluruh tingkatan
Volatile (data dapat diubah) Non volatile (data tidak bisa diubah setelah
dimasukkan) Kebutuhan data selalu diketahui sebelum rancangan system Kebutuhan
data sama sekali tidak diketahui sebelum rancangan system Mengikuti siklus
hidup pengembangan klasik dimana iterasi rancangan diselesaikan melalui
normalisasi data, dan memeriksa kebutuhan pemakai Siklus hidup pengembangan
sama sekali berbeda, dimana pemakai menggunakan aplikasi struktur data yang ada
dan membuat rancangan siap untuk dianalisis Performansi penting karena jumlah
pemakai konkuren sangat besar dalam mengakses data Masalah performansi lebih
longgar Karena jumlah pemakai jauh lebih sedikit dalam mengakses data sehingga
tidak ada masalah konkuren yang perlu diperhatikan. Penggerak-transaksi
(Transaction-driven) Penggerak-analisis (Analysis-driven) Data harus selalu
tersedia untuk pemakai akhir (back up dan recovery harus terencana dengan baik)
Tidak mempunyai tingkat kebutuhan ketersediaan data yang sama (perencanaan back
up dan recovery lebih longgar) Mencerminkan situasi mutakhir Mencerminkan nilai
historis.
Data Mart
Untuk mencapai suatu data
warehouse kelihatannya merupakan suatu tantangan besar dan memang demikian.
Bahkan begitu besarnya sehingga beberapa pakar menyarankan pendekatan yang
lebih sederhana yaitu menerapkan sesuatu yang dinamakan data mart. Data mart
adalah database yang berisikan data yang menjelaskan satu segmen operasi
perusahaan. Misalnya perusahaan mungkin memiliki data mart pemasaran, data mart
smberdaya manusia, dsb.
Data Mining
Istilah yang sering
digunakan bersama-sama dengan data warehouse dan data mart adalah data mining.
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan mengungkapkan berbagai
hubungan dan menyajikannya dengan suatu cara yang dapat dimengerti sehingga
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan. Data mining memungkinkan pemakai
“menemukan pengetahuan” pada database yang dalam sepengetahuannya tidak ada.
Contoh Data Mining : Sebuah bank telah memutuskan untuk menawarkan reksadana
kepada para pelanggannya. Manajemen bank ingin mengarahkan materi promosi pada
segmen pelanggan yang memberikan potensi bisnis terbesar.
Data Mining Berdasarkan
Verifikasi.
Pendekatan yang dilakukan
oleh para manajer adalah mengidentifikasi karakteristik yang mereka yakin
dimiliki oleh pasar sasaran. Misalkan para manajer ingin mengarah pada pasangan
muda, berpenghasilan ganda, dan kaya. Query dapat dimasukkan ke dalam DBMS, dan
catatan yang tepat dapat dipanggil. Pendekatan yang seperti itu, yang mulai
dengan hipotesis pemakai tentang bagaimana data tersebut terstruktur, disebut
data mining berdasarkan verifikasi (verification-driven data mining). Kekurangan
pendekatan ini adalah proses pemanggilan kembali diarahkan sepenuhnya oleh
pemakai. Informasi yang dipilih tidak lebih baik daripada pandangan pemakai
terhadap data tersebut. Ini merupakan cara tradisional untuk bertanya pada
database.
Data Mining Berdasarka
Penemuan.
Pendekatan lain
memungkinkan sistem data mining mengidentifikasi pelanggan terbaik untuk
promosi tersebut. Sistem itu menganalisis database, mencari kelompok-kelompok
dengan karakteristik umum. Dalam contoh bank, sistem data mining mungkin
mengidentifikasi bukan hanya kelompok pasangan muda lulusan universitas tetapi
juga pasangan yang sudah pensiun yang bergantungpada jaminan sosial dan
pensiun. Sistem data mining dapat melaksanakan analisis selangkah lebih jauh,
dengan merekomendasikan satu set promosi yang diarahkan pada kedua kelompok
tersebut.
o
Kombinasi Data Mining Verifikasi dan Penemuan.
Perkembangan data mining di masa depan akan mengkombinasikan pendekatan hipotesis danpenemuan.erkembangan ini menggunakan penalaran yang sama yang mendasari konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystem – DSS). Konsep tersebut memungkinkan pemakai dan computer bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah. Pemakai menerapkan keahliannya dalam hal masalah, dan komputer melakukan analisis data yang canggih untuk memilih data yang tepat dan menempatkannya dalam format yang tepat untuk pengambilan keputusan.
Perkembangan data mining di masa depan akan mengkombinasikan pendekatan hipotesis danpenemuan.erkembangan ini menggunakan penalaran yang sama yang mendasari konsep Sistem Pendukung Keputusan (Decision SupportSystem – DSS). Konsep tersebut memungkinkan pemakai dan computer bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah. Pemakai menerapkan keahliannya dalam hal masalah, dan komputer melakukan analisis data yang canggih untuk memilih data yang tepat dan menempatkannya dalam format yang tepat untuk pengambilan keputusan.
o
1960, Dunia komputerisasi membuat aplikasi individu yang
digunakan pada file utama. General mill mulai mengembangkan istilah dimensi dan
fakta.
o
1970, IRI menyediakan database dimensi untuk pembeli eceran,
tahun untuk memperbaiki, mengembangkan dan mencocokan dengan hardware yang
dimiliki.
o
1983, DBMS diperkenalkan untuk mengambil keputusan.
o
1988, Barry dan Paul mempublikasikan karyanya tentang
Arsitektur Bisnis dan Sistem Informasi.
o
1990, memperkenalkan tool DBMS sebagai alat untuk
datawarehouse.
o
1990-sekarang, banyak bermunculan buku-buku datawarehouse dan
aplikasi-aplikasi datawarehouse.
Tujuan Akhir menggunakan Datawarehouse
Tujuan Akhir menggunakan Datawarehouse
o
Menyediakan data organisasi yang mudah diakses oleh manager.
o
Data yang berada di datawarehouse bersifat konsisten, dan
merupakan kebenaran.
o
Datawarehouse merupakan tempat, dimana data yang telah
digunakan di publikasikan.
o
Kualitas data di datawarehouse dapat diandalkan.
ORDBMS:
ORDBMS (Object Relational Database Management System)
Penggunaan teknologi
RDBMS pada awalnya sangat dominan, tetapi dikarenakan fasilitas–fasilitas yang
ada pada RDBMS tidak lagi sesuai dengan aplikasi tingkat lanjut, maka RDBMS
digantikan dengan OODBMS. Pada OODBMS terdapat banyak sekali bentuk-bentuk object
oriented seperti metode encapsulation, inheritance, polymorphism, dll.Model
data relasional lanjutan tidak hanya ada satu , tetapi terdapat berbagai macam
model data, dimana karakteristik dan tingkat kebutuhan data yang telah dibuat.
Bagaimanapun semua model data yang akan digunakan mengacu pada konsep objek dan
mempunyai kemampuan untuk menyimpan data di dalam database. Berbagai macam
terminologi yang digunakan untuk sistem model relasional tingkat lanjut yaitu
ERDBMS. Tapi sekarang ini untuk system berbasis objek dapat digunakan OODBMS.
Inti dari kinerja RDBMS yaitu ada pada optimasi queri-nya dan juga pengetahuan
mengenai bagaimana mengeksekusi fungsi dari user-define secara efisien,
mengambil keuntungan dari pengindeksan pada struktur yang baru, memetakan queri
dengan cara baru, dan menavigasi antara data menggunakan referensi data.
Penggunaan OODBMS untuk suatu organisasi yang sangat besar dan universal tidak
lagi sesuai sehingga untuk mendukung kinerja dari organisasi tersebut
dibutuhkan suatu ORDBMS (Objeck Relational Database Management System). ORDBMS
memiliki fasilitas untuk mendefinisikan data yang kompleks, menspesialisasikan
struktur indeks dibutuhkan untuk mengefisienkan pengambilan data. ORDBMS
digunakan untuk dua sampai tiga dimensional data.
Active database
Basis data aktif yang
juga disebut Active Database adalah suatu sistem basis data yang tidak hanya
menyimpan data tetapi juga dapat melakukan suatu aksi tertentu terhadap sebuah
event dengan menambahkan suatu elemen dinamis dan memiliki kemampuan memantau
event untuk mendeteksi ketika data tertentu dimasukkan, dihapus, diubah, atau
dipilih kemudian secara otomatis mengeksekusi suatu aksi sebagai respon dari
event yang terjadi dan kondisi tertentu terpenuhi. Basis data aktif merupakan
aspek prosedural dari keseluruhan lingkungan yang dikelola oleh basis data dan
terdeklarasi eksplisit. Basis data aktif merupakan kombinasi dari basis data
statis tradisional dan active rules , yang berarti mekanisme secara otomatis
untuk memelihara integritas data dan memberi fasilitas dalam memperlengkapi
fungsionalitas basis data. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang menjadi
sifat dari tingkah laku rule dalam sebuah basis data aktif yaitu :
1.
Termination, suatu eksekusi dari aksi dapat menyebabkan
terjadinya event yang lain dan bisa jadi event ini merupakan rule lain yang
dijalankan. Apabila tidak ada suatu kondisi terminal, maka hal ini akan terus
berulang menjadi loop tanpa akhir.
2.
Priority, jika beberapa rule di-trigger oleh event yang sama,
maka harus dieksekusi berdasarkan urutan rule-nya.
3.
Error handling, jika eksekusi dari rule menghasilkan error
maka sistem harus bisa menangani.
Basis data aktif sebagai basis data dengan rule memiliki beberapa ciri-ciri tertentu, yaitu:
Basis data aktif sebagai basis data dengan rule memiliki beberapa ciri-ciri tertentu, yaitu:
i.
Secara alami bersifat algoritmik,
ii.
Kondisi yang ditetapkan adalah data pengguna
iii.
Deskripsi kerjanya adalah mengubah dan meng-query data oleh
pengguna sesuai dengan rule yang dijalankan
iv.
Output yang ditentukan secara lengkap oleh spesifikasi dari
query/perubahan yang dilakukan.
Fasilitas-fasilitas yang
dimiliki oleh basis data aktif antara lain logika pengolahan ada di dalam
database dan dikelola oleh DBMS dan tidak dikelola oleh program aplikasi,
bentuk monitoring event dan kondisi yang mempengaruhi data disediakan oleh
DBMS, serta sarana untuk men-trigger logika ada di dalam DBMS.
Perbedaan Basis Data
Aktif dan Pasif
Sistem basis data
konvensional disebut basis data pasif dalam arti manipulasi data bisa
dijalankan oleh database hanya dengan perintah yang diberikan langsung oleh
pengguna atau program aplikasi yang terletak di luar basis data. Sedangkan
basis data aktif merupakan pengembangan dari database yang memindahkan sifat
reactive program ke dalam database.
Salah satu contoh fungsi
yang secara efisien dapat dilakukan oleh basis data aktif, akan tetapi di dalam
basis data pasif harus diprogram di dalam aplikasi adalah integrity constraint
dan triggers. Basis data pasif memiliki keterbatasan untuk mengontrol
bentuk-bentuk integrity constraint seperti adanya data tertentu yang harus memenuhi
nilai unik atau beberapa data yang harus berisi keterhubungan dengan data lain.
Selain itu pada penggunaan triggers pada basis data pasif, jika terjadi
perubahan pada konstrain atau triggers itu sendiri maka harus bisa menemukan
dan memodifikasi program atau kode yang relevan di setiap aplikasi. Sedangkan
pada basis data aktif, memiliki kemampuan untuk mengontrol integrity constraint
pada keseluruhan database dan penggunaan triggers yang mampu menjalankan suatu
aksi ketika mendeteksi suatu kejadian tertentu tanpa mencari kode-kode yang
relevan pada program aplikasi untuk ikut diubah.
Arsitektur Basis Data
Arsitektur basis data
aktif yang sering digunakan termasuk dalam sistem arsitektur berlapis ( layered
architecture ) dimana semua komponen basis data aktif terletak “di atas” basis
data konvensional. Pada sistem arsitektur ini, basis data konvensional bisa
diubah menjadi basis data aktif tanpa perlu memodifikasi basis data pasif
secara keseluruhan. Bentuk dari arsitektur basis data pasif.
Komponen Pembangun Basis Data Aktif
Komponen Pembangun Basis Data Aktif
Basis data aktif dibangun
dengan masih memiliki kemampuan atau fasilitasfasilitas dari basis data pasif,
seperti konkurensi, query language, konstrain. Hanya saja pada basis data aktif
lebih menekankan pada fungsi-fungsi tertentu yang mampu memberikan mekanisme
yang sangat kuat dengan input atau event yang sederhana tapi bisa melakukan
perubahan yang sangat besar secara otomatis
Client/Server
Dengan makin
berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini ada kecenderungan
sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling berhubungan. Dalam
jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang disebut server, dan
beberapa komputer yang disebut client. Server adalah komputer yang dapat
memberikan service ke server, sedangkan client adalah komputer yang mengakses
beberapa service yang ada di client. Ketika client membutuhkan suatu service
yang ada di server, dia akan mengirim request kepada server lewat jaringan.
Jika request tersebut dapat dilaksanakan, maka server akan mengirim balasan
berupa service yang dibutuhkan untuk saling berhubungan menggunakan Socket.
Pengertian Client Server
Client-Server adalah
arsitektur jaringan yang memisahkan client(biasanya aplikasi yang menggunakan
GUI ) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi
dari server.
Karakteristik Server
1.
Pasif
2.
Menunggu request
3.
Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan
berupa service
Karakteristik Client
1.
Aktif
2.
Mengirim request
3.
Menunggu dan menerima balasan dari server
Socket adalah sebuah
endpoint untuk komunikasi didalam jaringan. Sepasang proses atau thread
berkomunikasi dengan membangun sepasang socket, yang masing-masing proses
memilikinya. Socket dibuat dengan menyambungkan dua buah alamat IP melalui port
tertentu. Secara umum socket digunakan dalam client/server system, dimana
sebuah server akan menunggu client pada port tertentu. Begitu ada client yang
menghubungi server maka server akan menyetujui komunikasi dengan client melalui
socket yang dibangun.
Sebagai contoh sebuah
program web browser pada host x (IP 146.86.5.4) ingin berkomunikasi dengan web
server (IP 152.118.25.15) yang sedang menunggu pada port 80. Host x akan
menunjuk sebuah port. Dalam hal ini port yang digunakan ialah port 1655.
Sehingga terjadi sebuah hubungan dengan sepasang socket (146.86.5.4:1655)
dengan (152.118.25.15:80). Sistem client server didefinisikan sebagai sistem
terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1.
Service(layanan)
o
Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
o
Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.
o
Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2.
Sharing resources (sumber daya)
o
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama,
dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.
3.
Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
o
Many-to-one relationship antara client dan server.Client
selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu
secara pasif request dari client.
4.
Transparansi lokasi
o
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang
sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah
diakses dari client.
5.
Mix-and-Match
o
Perbedaan server client platform.
6.
Pesan berbasiskan komunikasi
o
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang
menyertakan permintaan dan jawaban.
7.
Pemisahan interface dan implementasi
o
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama
interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
DATA
INDEPENDEN/ DATA INDEPENDENCE
Ability/Kemampuan
untuk memodifikasi definisiskema pada suatu level tanpa berakibat pada definisi
skema pada level yang lebih tinggi Interface antar level dan komponen harus
didefinisikan dengan baik, sehingga perubahan pada suatu bagian tidak akan
berakibat pada bagian yang lain.
Dua
tipe data independence:
Ø
Logical data independence
Conceptual / logical
schema dapat diubah tanpa perubahan external schema dan application programs.
Perubahan hanya terjadi pada interface, yaitu view definition dan mapping pada
DBMS. Contoh perubahan: penambahan atau pengurangan data item atau perubahan
constraints.
Perubahan logical schema
tidak mengubah external schema/application program.
Ada penambahan data item pada record Grade_Report – dengan tanda --------
Ada penambahan data item pada record Grade_Report – dengan tanda --------
Ø
Physical data independence
Internal/Physical schema
dapat diubah tanpa perubahan pada conceptual / logical schema.
Physical files selalu
perlu di-reorganized, bisa karena disk space sudah penuh atau perlu
penambahan/perubahan access structure untuk tujuan meningkatkan kinerja
pencarian/perbaikan data. Contoh: query untuk membuat daftar kuliah menurut
semester dan tahun tidak perlu berubah, sekalipun pada physical schema proses
ini akan dilaksanakan dengan direct access path menurut key semester dan tahun.
DBMS
Language & Interface
DBMS harus menyediakan
language dan interface untuk setiap kategori pemakai.
Dikenal
ada beberapa language:
Ø
VDL (View Definition Language)
Ø
DDL (Data Definition Language)
Ø
SDL (Storage Definition Language)
Ø
DML (Data Manipulation Language)
Ø
Data Sub Language
Ø
Host Language
DDL
(Data Definition Language)
Bila tidak ada pemisahan
antara skema conceptual dan internal, maka database administrator (DBA) dan
database designer akan menggunakan bahasa DDL untuk mendefinisikan kedua skema.
Diperlukan DDL compiler yang fungsinya menjelaskan setiap schema constructs
(object) dan menyimpan deskripsi tersebut di dalam DBMS catalog.
SDL
(Storage Definition Language)
Bila digunakan 2 skema
(conceptual dan internal), maka DDL hanya menspesifikasikan skema conceptual
dan diperlukan bahasa SDL untuk menspesifikasikan internal skema Mapping antar
kedua skema dapat dilakukan oleh salah satu dari keduabahasa.
VDL (View Definition Language)
Bila digunakan 3 skema
(view, conceptual dan internal), maka diperlukan bahasa ketiga VDL untuk
menspesifikasikan user views dan memetakan (mapping) ke skema conceptual. Pada
umumnya DBMS menggunakan DDL untuk mendefinisikan external dan conceptual
skema.
DML
(Data Manipulation Language)
DML merupakan bahasa yang
digunakan untuk manipulasi data: retrieval, insertion, deletion, dan
modification. DBMS yang baru biasanya menggunakan integrated language (untuk
external, conceptual, dan data manipulation). Hanya SDL yang terpisah yang
biasanya
digunakan oleh DBA.
SQL Relational Database Language
SQL merupakan kombinasi
dari VDL, DDL, dan DML. 2 type DML:
Ø
High-level / non-procedural DML
Disebut
juga Data Sub Language bisa dimasukkan melalui terminal atau dijadikan satu
dengan general purpose language (Host Language) Dapat mengambil banyak record
dengan
spesifikasi tertentu dalam satu DML statement
(set-at-a-time DML) Bisa merupakan query language dimana data retrieval dan
update dapat dilakukan secara interactive pada stand-alone system.
Ø
Low-level / procedural DML
Statement
dimasukkan atau dijadikan satu dengan general purpose language (Host Language) hanya dapat mengambil satu record dan memprosesnya
(record-at-a-time), karena itu memerlukan host language agar bisa dibuat suatu
loop untuk ambil record dan proses.
DBMS
Interface
Perlu user-friendly
interface
Ø
Menu-based interface for browsing
Ø
Forms-based Interface
Ø
Graphical user interface
Ø
Natural language interface
Ø
Interface for parametric user
Ø
Interface for the DBA
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari penulisan
diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan database dimulai pada tahun 1960, Charles
Bachman diperusahaan General Electricmendesain
generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated
Data Store).
Pada akhir
tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basisdata
dikembangkan. Penelitian dibidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful,
model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang
kompleks semua bagian organisasi.
Suatu fenomena
menarik adalah munculnya enterprice
resource planning (ERP) danmanagement resource planning (MRP),
yang menambah lapisan substansial dari fitur berorientasi aplikasi pada DBMS
utama. Paket yang digunakan secara luas meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP,
dan Siebel. . Lebih jauh, DBMS memasuki dunia internet. Saat generasi pertama,
web site menyimpan datanya secara ekskulisif dalam file system operasi. Pada
saat ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakese melalui
web browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan
menggunakanmarkup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan
pada browser. Semua vendor basisdata menambah fitur ini untuk DBMS mereka.
Saat ini,
bidang seperti ini diwujudkan dalam basisdata multimedia, video
unteraktif, perpustakaan digital, proyek ilmuwan seperti proyek pemetaan,
proyek system obeservasi bumi milik NASA, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
BalasHapusMy blog
maksi
BalasHapus